Rabu, 03 Juli 2013

Puisi penggambaran (sapa tau ja butuh)



Moodness Of the Night....
Denting denting yang berbunyi
dari dinding kamarku
sadarkan diriku dari lamunan panjang
tak terasa malam kini semakin larut
ku masih terjaga
sayang kau di mana aku ingin bersama
aku butuh semua untuk tepiskan rindu
mungkinkah kau di sana merasa yang sama
seperti diriku di malam ini
rintik gerimis mengundang
kekasih di malam

Aku Adalah Puisi
biduk di langit masih kering tertawa
melihat aku yang tetap bercumbu dengan khayal
menari kata dalam balutan puisi
membingkaikan rasa dalam bait
puisi adalah aku
aku bercinta dengan kata
dan merangkai menjadi satu kenangan indah
dekapan kalimat panjang membuai mesra diriku
kutemukan ada detak lemah setia


Inginku Milikku Dirimu..
Terlalu lama ku pendam
Semua rasa ini padamu
Kini ku sudah tak tahan
Ku ingin kau tau semua..
Aku lebih dulu mencintaimu
Aku lebih dulu mengenalmu
Bukannya dia..
Cinta itu harus diungkapkan
Cinta itu harus memiliki
Tak kan kulepaskan dirimu
Memang tinggi egoku
Namun.. ingin ku miliki dirimu..
Demi cinta yang t`lah lama ku pendam
Demi mengganti semua pengorbanan
Yang t'lah ku lakukan untukmu
Kau harus jadi milikku..


Madah Cinta Satu Harapan
Wahai….sayang ku!
Adakah engkau mendengar suara ku ini?
Adakah engkau mendengar keluhan hati ku ini?
Adakah englau mendengar jeritan jiwaku ini...?
Sedangkan engkau jauh dari ku…
Jauh dirantauan orang…!
Wahai….manis ku!
Apa yang harus ku katakkan pada mu?
Ketika engkau tiada disisi ku
Seribu kerinduan telah membakar diri ku
Seribu penyesalan telah melanda diri ku
Seribu kenangan menyerang diri ku..!
Tanpa mu Siapalah aku..!
Wahai…sayang ku!
Tahukah engkau…
Betapa diriku ini
Sentiasa gelisah menanti kepulangan mu
Betapa diriku ini
Sentiasa terbayang senyuman manis mu
Betapa hatiku ini
Merasa kekosongan tanpa kehadiran mu
Betapa diriku ini
Merayu mengharap kepulangan mu!
Wahai ….sayang ku!
Maafkan daku…
Wahai…sayang ku!
Kembalilah kepada ku..!

Dialog
Jangan katakan bahwa cintaku
Sebentuk cincin atau gelang
Cintaku ialah pengepungan benteng lawan
Ialah orang-orang nekat dan pemberani
Sambil menyelidik mencari-cari, mereka menuju mati.

Jangan katakan bahwa cintaku
Ialah bulan,
Cintaku bunga api bersemburan.
('Ali Ahmad Sa'id-Anonis)

Nyanyian Sukma
Di dasar relung jiwaku Bergema nyanyian tanpa kata;
sebuah laguyang bernafas di dalam benih hatiku,
Yang tiada dicairkan oleh tinta di atas lembar kulit ;
ia meneguk rasa kasihku dalam jubah yg nipis kainnya,
dan mengalirkan sayang, Namun bukan menyentuh bibirku.
Betapa dapat aku mendesahkannya?
Aku bimbang dia mungkin berbaur dengan kerajaan fana
Kepada siapa aku akan menyanyikannya?
Dia tersimpan dalam relung sukmaku
Kerna aku risau, dia akan terhempas
Di telinga pendengaran yang keras.
Pabila kutatap penglihatan batinku
Nampak di dalamnya bayangan dari bayangannya,
Dan pabila kusentuh hujung jemariku
Terasa getaran kehadirannya.
Perilaku tanganku saksi bisu kehadirannya,
Bagai danau tenang yang memantulkan cahaya bintang-bintang bergemerlapan.
Air mataku menandai sendu
Bagai titik-titik embun syahdu
Yang membongkarkan rahsia mawar layu.
Lagu itu digubah oleh renungan,
Dan dikumandangkan oleh kesunyian,
Dan disingkiri oleh kebisingan,Dan dilipat oleh kebenaran,
Dan diulang-ulang oleh mimpi dan bayangan,
Dan difahami oleh cinta,
Dan disembunyikan oleh kesedaran siang
Dan dinyanyikan oleh sukma malam.
Lagu itu lagu kasih-sayang,
Gerangan ‘Cain’ atau ‘Esau’ manakahYang mampu membawakannya berkumandang?
Nyanyian itu lebih semerbak wangi daripada melati:
Suara manakah yang dapat menangkapnya?
Kidung itu tersembunyi bagai rahsia perawan suci,
Getar nada mana yang mampu menggoyahnya?
Siapa berani menyatukan debur ombak samudra dengan kicau bening burung malam?
Siapa yang berani membandingkan deru alam, Dengan desah bayi yang nyenyak di buaian?
Siapa berani memecah sunyi
Dan lantang menuturkan bisikan sanubari
Yang hanya terungkap oleh hati?
Insan mana yang berani melagukan kidung suci Tuhan?
(Dari Kahlil Gibran – "Dam'ah Wa Ibtisamah" - Setetes Air Mata Seulas Senyuman)

Cinta yang Tak Pasti
mungkin aku terlalu bodoh untuk mengerti
mungkin aku tak sengaja jg menyakiti
andai aku tau isi hatimu
andai kesempatan itu datang lagi padaku

sekarang mustahil bagiku
bahkan menyentuh bayangmu, aku tak mampu
sekarang aku terpuruk dalam jurang sesalku
dan cinta ni jadi sesak dalam dadaku
aku tau cinta ini sudah tak laku

tapi biarkan cinta ini aku miliki
biarkan cinta ni menjadi bebanku
aku tak peduli
meski menghambat jalanku
aku tau mencintaimu adalah tak pasti
(Agus Eko Ariwibowo)

Cinta Itu Ikhlas
cinta bagaikan air laut yang mengisi sebagian isi bumi…
memberi banyak kehidupan..
membuat orang ingin tahu..
dan tiap orang pasti mengalami cinta..

cinta itu keikhlasan..
cinta itu kemauan..
cinta itu saling mengerti..
cinta itu indah jika kita bisa menempatkannya pada tempat terbaik dalam hati..jadikan cinta itu indah dihatimu..
karena cinta bisa seindah yang kau mau

“Edi aku mencintaimu”
Dalam segala kurang dan lebihmu
Dalam pintaku pada-NYA terselip namamu yang selalu kurindu

Senin, 01 Juli 2013

Istilah-istilah Dalam Akuntansi

Di dalam akuntansi terdapat banyak sekali istilah-istilah yang perlu diketahui agar mempermudah kita dalam mempelajarinya. Berikut ini akan diuraikan beberapa istilah yang akan sering kita jumpai di dalam akuntansi, diantaranya adalah:

Istilah-istilah Dalam Akuntansi

  • Aktiva (assets) :kekayaan yang dimiliki perusahaan (lihat harta). Aktiva merupakan sumber daya (resources) bagi perusahaan untuk melakukan usaha.
  • Aktiva tetap (fixed assets) :aktiva bernilai besar yang sifatnya tetap atau permanen, digunakan dalam kegiatan perusahaan dan tidak dijual kembali dalam kegiatan normal.
  • Aktiva masih harus diterima (accrued assets) :lihat pendapatan masih harus diterima.
  • Akumulasi penyusutan (accumulated depreciation) :perkiraan yang digunakan untuk mencatat secara akumulatif pembebanan biaya yang diakibatkan oleh pemakaian aktiva tetap. Perkiraan semacam ini secara umum disebut perkiraan kontra (contra account), yaitu perkiraan yang berfungsi mengurangi perkiraan lain.
  • Ayat jurnal (journal entry) :penyajian suatu transaksi ke dalam nama perkiraan dan jumlah yang harus didebit dan dikredit.
  • Ayat jurnal balik (reversing entries) :ayat jurnal yang dibuat (biasanya pada awal periode akuntansi) untuk membalik ayat jurnal penyesuaian yang dibuat sebelumnya. Ayat jurnal balik dapat juga dikatakan sebagai ayat jurnal yang didebit dan kreditnya merupakan kredit dan debit ayat jurnal penyesuaian masing-masing dalam jurnal yang sama.
  • Ayat jurnal gabungan (compound journal entry) :ayat jurnal yang terdiri dari dua atau lebih perkiraan yang harus didebit atau dikredit.
  • Ayat jurnal koreksi (correcting entries) :ayat jurnal yang dibuat untuk mengoreksi ayat jurnal lain yang dibuat sebelumnya.
  • Ayat jurnal penutup (closing entry) :ayat jurnal untuk menolkan saldo perkiraan-perkiraan sementara (nominal) yang dilakukan apabila akan dimulai pencatatan data akuntansi periode berikutnya.
  • Ayat jurnal penyesuaian (adjusting journal entry) :ayat jurnal yang biasanya dibuat pada akhir suatu periode akuntansi untuk mengoreksi perkiraan-perkiraan tertentu sehingga mencerminkan keadaan aktiva, kewajiban, pendapatan, biaya, dan modal yang sebenarnya.
  • Ayat jurnal koreksi (correcting entry) :ayat jurnal untuk mengoreksi kesalahan yang terdapat dalam perkiraan-perkiraan aktiva, kewajiban, pendapatan, biaya dan modal.
Nah artikel di atas baru Istilah-istilah Dalam Akuntansi yang berhuruf depan A, selanjutnya saya akan menulis yang berhuruf depan B.
  • Bagan perkiraan (chart of accounts) :daftar perkiraan yang ada dalam perusahaan lengkap dengan nama dan nomor kode perkiraannya.
  • Bank (bank) :lembaga keuangan yang salah satu usahanya adalah memberikan pinjaman kepada perusahaan.
  • Bentuk bertahap (multiple step) :perhitungan rugi laba di mana beberapa kelompok biaya dikurangkan dari pendapatan sehingga diperoleh beberapa pos perantara seperti misalnya laba bruto, laba usaha, laba bersih, dan lain-lain.
  • Bentuk langsung (single step) :perhitungan rugi laba di mana semua pendapatan, baik yang berasal dari kegiatan normal maupun pendapatan lain-lain yang bukan berasal dari kegiatan normal perusahaan disajikan bersama-sama kemudian total dari semua pendapatan ini dikurangi dengan total semua biaya baik yang untuk kegiatan normal perusahaan maupun yang bukan.
  • Bentuk skontro (bentuk perkiraan=account form) :penyajian neraca di mana aktiva diletakkan di sebelah kiri sedang kewajiban dan modal diletakkan di sebelah kanan sehingga menyerupai bentuk perkiraan.
  • Bentuk stafel (bentuk laporan=report form) :penyajian neraca di mana kewajiban dan modal diletakkan di bawah aktiva.
  • Biaya (expenses) :kadang-kadang disebut beban :penurunan dalam modal pemilik, biasanya melalui pengeluaran uang atau penggunaan aktiva, yang terjadi sehubungan dengan usaha untuk memperoleh pendapatan.
  • Biaya administrasi dan umum (general and administrative expenses) :biaya-biaya yang terjadi dalam hubungannya dengan kegiatan perusahaan secara keseluruhan (administrstif) dan biaya-biaya yang bersifat umum yang tidak dapat diidentifikasikan ke dalam kegiatan spesifik seperti misalnya produksi atau penjualan.
  • Biaya bunga (interest expense) :biaya yang timbul karena pinjaman uang.
  • Biaya dibayar di muka (prepaid expenses) :pengeluaran-pengeluaran untuk barang dan jasa yang akan digunakan atau memberi manfaat di masa mendatang.
  • Biaya gaji (salaries) :biaya yang berasal dari pemakaian jasa karyawan atau buruh yang dipekerjakan dalam perusahaan.
  • Biaya hutang tak tertagih (bad debt expense) :biaya yang berhubungan dengan tidak tertagihnya piutang.
  • Biaya lain-lain (other expenses) :biaya-biaya yang tidak berhubungan dengan kegiatan utama perusahaan.
  • Biaya masih harus dibayar (accrued expenses) :biaya-biaya yang sudah merupakan beban walaupun hutang yang bersangkutan belum saatnya merupakan kewajiban.
  • Biaya penjualan (sales expenses) :biaya-biaya yang terjadi dalam hubungannya dengan kegiatan menjual dan memasarkan barang.
  • Biaya perlengkapan (supplies expense) :biaya yang timbul karena pemakaian perlengkapan (bahan pembantu).
  • Biaya penyusutan (depreciation expense) :biaya yang timbul karena pemakaian aktiva tetap berwujud.
  • Biaya serba-serbi (miscellaneous expenses) :biaya yang terdiri dari bermacam-macam transaksi yang jumlahnya kecil, tidak sering terjadi dan tidak tertampung dalam satu perkiraan biaya yang ada.
  • Biaya sewa (rent expense) :biaya yang timbul karena pemakaian sewa.
  • Bukti kas kecil (petty cash voucher) :bukti tertulis yang menunjukkan jumlah dan rincian pengeluaran melalui dana kas kecil.
  • Buku besar (ledger) :kumpulan dari perkiraan-perkiraan yang saling berhubungan dan merupakan suatu kesatuan tersendiri.
  • Buku besar khusus (special ledger) :buku besar tambahan yang dirancang untuk mengumpulkan informasi lebih rinci guna mendukung informasi yang terdapat pada salah satu perkiraan di buku besar.
  • Buku besar tambahan (subsidiary ledger) :kadang-kadang disebut juga buku besar pembantu:lihat buku besar khusus.
  • Buku harian khusus (special journal) :buku harian (jurnal) yang dirancang untuk mencatat suatu transaksi (atau beberapa transaksi) tertentu.
  • Buku hutang (accounts payable ledger) :kadang-kadang disebut juga dengan buku tambahan hutang: buku besar tambahan untuk perkiraan hutang. Buku hutang merupakan kumpulan dari kartu hutang.
  • Buku memorial (general journal)kadang-kadang disebut juga buku harian umum, jurnal umum atau buku jurnal :buku harian yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi yang tidak dapat dimasukkan dalam salah satu buku harian khusus.
  • Buku pembelian (purchases journal) :buku harian yang khusus digunakan untuk mencatat pembelian barang dagang secara kredit.
  • Buku penerimaan kas (cash receipt journal) :buku harian yang digunakan khusus untuk mencatat semua penerimaan uang termasuk penjualan tunai.
  • Buku penjualan (sales journal) :buku harian yang digunakan khusus untuk mencatat penjualan barang dagang secara kredit.
  • Buku pengeluaran kas (cash disbursement journal) :buku harian yang khusus digunakan untuk mencatat semua pengeluaran uang termasuk pembelian barang dagang secara tunai.
  • Buku persediaan = kadang-kadang disebut buku stok (inventory subsidiary ledger) :kumpulan dari kartu persediaan.
  • Buku piutang (accounts receivable subsidiary ledger) :kadang-kadang disebut buku tambahan piutang: buku besar tambahan untuk perkiraan piutang. Buku piutang merupakan kumpulan dari kartu piutang.
  • Buku voucher (voucher register) :jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat semua voucher yang dikeluarkan.
  • Bursa efek (stock exchange) :tempat di mana surat-surat berharga seperti saham dan obligasi diperdagangkan.
Nah selanjutnya saya akan menuliskan istilah-istilah akuntansi yang berhuruf depan C sampai yang berhuruf depan W sebagai berikut:
  • Cost freight and insurance (CIF) :syarat penjualan di mana penjual menanggung biaya pengiriman dan asuransi terhadap kerugian atas barang yang bersangkutan.
  • Daftar piutang (scedule of receivables) :daftar yang memuat saldo piutang kepada tiap-tiap langganan (debitur) pada suatu saat tertentu.
  • Daftar umur piutang (aged receivables) :daftar saldo piutang pada saat tertentu yang dikelompokkan menurut golongan umur.
  • Dana kas kecil (petty cash) :sejumlah uang tunai tertentu yang disisihkan dalam perusahaan dan digunakan untuk melayani pengeluaran-pengeluaran tertentu. Biasanya pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan melalui dana kas kecil adalah pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya tidak besar. Pengeluaran-pengeluaran lain dilakukan melalui bank (dengan check).
  • Debit (debet) :sisi sebelah kiri perkiraan. Didebit berarti pada sisi sebelah kiri perkiraan yang bersangkutan dicatat suatu jumlah tertentu.
  • FIFO (first in first out) :metode penetapan harga pokok persediaan di mana dianggap bahwa barang-barang yang terdahulu dibeli akan merupakan barang yang dijual pertama kali. Dalam metode ini persediaan akhir dinilai dengan harga pokok pembelian yang paling akhir.
  • Harga pasar (market value) :harga untuk mengganti barang yang bersangkutan pada tanggal persediaan.
  • Harga pokok penjualan (cost pf goods sold) :harga beli (perolehan) dari barang yang dijual. Dalam sebuah perusahaan dagang harga pokok penjualan dicari dengan :persediaan barang dagang awal periode + pembelian bersih selama periode - persediaan barang dagang akhir periode.
  • Harga terendah antara harga pokok dan harga pasar (lower of cost or market) :penilaian persediaan di mana persediaan dilaporkan pada harga yang terendah antara harga pokok dan harga pasar (nilai gantinya).
  • Hutang (liabilities) :kadang-kadang disebut dengan kewajiban :sumber pembiyaan perusahaan yang berasal dari kreditur.
  • Hutang bunga (interest payable) :hutang kepada kreditur sebagai imbalan atas pemakaian uang yang dipinjamkan kepada perusahaan.
  • Hutang dagang (accounts payable) :kadang-kadang disebut dengan hutang usaha :hutang jangka pendek yang berasal dari pembelian barang-barang atau jasa untuk keperluan usaha.
  • Hutang gaji (salaries payable) :hutang untuk gaji yang jasanya telah dipakai tetapi belum dibayar.
  • Identifikasi khusus (specific identification) :metode penetapan harga pokok untuk barang-barang yang yang dijual dan yang masih terdapat dalam persediaan didasarkan atas harga pokok yang dikeluarkan khusus untuk barang-barang yang bersangkutan.
  • Ikhtisar rugi laba (income summary) :kadang-kadang disebut perkiraan rugi laba :perkiraan yang digunakan untuk menutup perkiraan pendapatan dan biaya.
  • Jurnal (journal) :formulir khusus yang digunakan untuk mencatat secara kronologis transaksi-transaksi yang terjadi dalam perusahaan menurut nama perkiraan dan jumlah yang harus didebit dan dikredit.
  • Jurnal penutup (closing entries) :ayat jurnal yang dibuat untuk memindahkan saldo perkiraan-perkiraan sementara ke perkiraan-perkiraan tetap atau perkiraan-perkiraan neraca.
  • Jurnal umum (general journal) :bentuk jurnal yang terdiri dari dua kolom. Jurnal umum kadang-kadang disebut juga buku memorial atau jurnal standar.
  • Kartu hutang (creditor's account) :formulir yang digunakan untuk mencatat penambahan dan pengurangan hutang kepada salah satu pemasok (kreditur) tertentu. Kartu hutang memuat informasi tentang hutang kepada salah satu kreditur.
  • Kartu persediaan :kadang-kadang disebut dengan kartu stok (stock cards) :catatan untuk mencatat setiap perubahan yang terjadi dalam satu jenis barang.
  • Kartu piutang (debtor's account) :formulir yang digunakan untuk mencatat penambahan dan pengurangan piutang kepada salah satu langganan (debitur) tertentu. Kartu piutang memuat informasi tentang piutang kepada salah satu debitur.
  • Kas (cash) :uang dalam bentuk tunai maupun rekening bank yang dipunyai perusahaan.
  • Kas kecil (petty cash) :sejumlah uang tunai tertentu yang disisihkan dalam perusahaan dan digunakan untuk melayani pengeluaran-pengeluaran tertentu. Biasanya pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan melalui dana kas kecil adalah pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya tidak besar. Pengeluaran-pengeluaran lain dilakukan melalui bank (dengan check).
  • Kredit (credit) :sisi sebelah kanan perkiraan. Dikredit berarti pada sisi sebelah kanan perkiraan yang bersangkutan dicatat suatu jumlah tertentu.
  • Kreditur (creditor) :pihak-pihak yang memberikan pinjaman kepada perusahaan.
  • Laba bersih (net income) :selisih lebih semua pendapatan dan keuntungan terhadap biaya dan kerugian. Jumlah ini merupakan kenaikan bersih terhadap modal.
  • Laba bersih (net income) :selisih lebih pendapatan atas biaya-biaya yang dibebankan dan yang merupakan kenaikan bersih atas modal yang berasal dari kegiatan usaha.
  • Laba bruto (gross profit) :penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan. Laba bruto kadang disebut laba kotor.
  • Laba ditahan (retained earnings) :jumlah akumulasi laba bersih darisebuah perseroan terbatas dikurangi distribusi laba (income distribution) yang dilakukan.
  • Laba usaha (income for operation) :laba yang diperoleh semata-mata dari kegiatan utama perusahaan.
  • Laporan Keuangan (financial statement) : laporan yang dirancang untuk para pembuat laporan keuangan, terutama pihak-pihak diluar perusahaan, mengenai posisi laporan keuangan dan hasil usaha perusahaan. laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba rugi dan laporan perubahanposisi keuangan.
  • Laporan keuangan interim (interim financial statements) :laporan yang dikeluarkan untuk periode lebih pendek dari periode tahunan yang reguler.
  • Laporan perubahan laba ditahan (retained earnings statements) :laporan yang menunjukkan rincian perubahan saldo laba ditahan dari awal sampai akhir periode akuntansi.
  • Laporan perubahan modal (statement of owner's equity) :iktisar tentang perubahan modal suatu perusahaan yang terjadi selama jangka waktu tertentu.
  • Laporan rekening koran (bank statement) :catatan yang dibuat oleh bank untuk setoran yang diterima dan penarikan yang dilakukan serta saldo awal dan saldo akhir dari rekening koran nasabah. Pada umumnya, bank akan mengirimkan tembusan dari catatan ini kepada nasabahnya pada tiap-tiap akhir bulan.
  • LIFO (last in first out) :metode penetapan harga pokok persediaan di mana dianggap bahwa barang-barang yang paling akhir dibeli akan merupakan barang yang pertama kali dijual. Dalam metode ini, persediaan akhir akan dinilai dengan harga pokok pembelian yang terdahulu.
  • Manajemen (management) :sekelompok orang yang diberi tanggung jawab untuk mengelola kegiatan perusahaan.
  • Metode balans permanen (perfectual method) :sistem pencatatan persediaan di mana harga pokok penjualan dan persediaan ditetapkan setiap kali terjadi transaksi dalam persediaan.
  • Metode eceran (retail method) :metode penetapan harga pokok persediaan secara taksiran yang didasarkan atas hubungan, yang terdapat dalam tahun berjalan, antara harga pokok dengan harga jual.
  • Metode periodik (periodic method) :sistem pencatatan dalam persediaan di mana harga pokok penjualan dan persediaan ditetapkan secara berkala melalui penghitungan fisik terhadap persediaan yang ada.
  • Metode penghapusan langsung (direct write-off method) :suatu cara di mana pencatatan kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang dilakukan pada saat piutang yang bersangkutan diputuskan untuk dihapuskan.
  • Metode laba bruto atau metode laba kotor (gross profit method) :metode penetapan harga pokok persediaan secara taksiran yang didasarkan atas hubungan, yang terdapat dalam periode yang lalu, antara laba bruto dengan harga jual.
  • Modal (capital) :sumber pembelanjaan perusahaan yang berasal dari pemilik.
  • Neraca (balance sheet) :laporan keuangan yang dapat memberi informasi tentang sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan sumber pembelanjaan untuk memperolehnya. Laporan ini menyajikan posisi keuangan perusahaan.
  • Neraca (balance sheet) :daftar aktiva, kewajiban dan modal suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Daftar ini juga menunjukkan tentang kekayaan yang dipunyai perusahaan serta sumber pembelanjaannya. Neraca menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu.
  • Neraca lajur (work-sheet) :kertas berkolom yang digunakan sebagai kertas kerja untuk menyusun laporan keuangan.
  • Neraca saldo (trial balance) :kadang-kadang disebut juga neraca sisa atau neraca percobaan :daftar saldo perkiraan-perkiraan yang ada dalam buku besar perusahaan pada suatu saat tertentu.
  • Neraca saldo disesuaikan (adjusted trial balance) :neraca saldo yang telah disesuaikan dengan jurnal penyesuaian.
  • Neraca saldo penutup (post closing trial balance) :neraca saldo yang dibuat setelah semua perkiraan nominal ditutup.
  • Nota debit (debit memorandum) :dokumen yang memberitahu kreditur bahwa perkiraannya telah didebit dengan jumlah tertentu.
  • Nota kredit (credit memorandum) :dokumen untuk memberitahu debitur bahwa perkiraannya telah dikredit sejumlah tertentu.
  • Pembayaran di muka (prepayments) :istilah umum untuk biaya dibayar di muka dan uang muka secara bersama-sama.
  • Pembelian (purchases) :perkiraan yang digunakan untuk mencatat semua pembelian barang dagang dalam suatu periode.
  • Pembelian retur dan pengurangan harga (purchases return and allowances) :pengembalian atau pengurangan harga atas barang-barang yang telah dibeli.
  • Pembukuan (book-keeping) :pencatatan data perusahaan dengan cara tertentu.
  • Penyisihan piutang tak tertagih (allowance for doutful accounts) :bagian dari piutang yang diperkirakan tidak akan dapat ditagih dan untuk kemungkinan kerugian yang disebabkan olehnya telah dibebankan sebagai biaya (lihat :biaya piutang tak tertagih).
  • Pemindahbukuan ke buku besar (posting) :prosedur pemindahan data dari jurnal ke perkiraan-perkiraan yang bersangkutan di buku besar.
  • Pendapatan (revenue) :jumlah yang dibebankan kepada langganan untuk barang dan jasa yang dijual. Pendapatan dapat juga didefinisikan sebagai kenaikan bruto dalam modal (biasanya melalui diterimanya suatu aktiva dari langganan) yang berasal dari barang dan jasa yang dijual.
  • Pendapatan diterima di muka (unearned revenues) :uang muka untuk pendapatan yang belum dihasilkan.
  • Pendapatan masih harus diterima (accrued revenues) :pendapatan yang sebetulnya telah dihasilkan tetapi uangnya belum diterima.
  • Pendapatan lain-lain (other income) :pendapatan yang bukan berasal dari kegiatan utama perusahaan.
  • Penetapan harga pokok persediaan (inventory costing) :menentukan nilai harga pokok persediaan yang ada pada suatu saat tertentu.
  • Penggolong-golongan transaksi (classifying of transaction) :transaksi-transaksi yang mempunyai sifat sama dilaporkan dalam satu kesatuan.
  • Penjualan bersih (net sales) :penjualan (pada nilai faktur) dikurangi dengan pengembalian, pengurangan harga, biaya transpor yang dibayar untuk langganan dan potongan penjualan yang diambil.
  • Penjualan retur dan pengurangan harga (sales return and allowances) :penerimaan kembali atau pengurangan harga atas barang-barang yang telah dijual.
  • Penyusutan (depreciation) :proses pembebanan biaya yang disebabkan oleh pemakaian aktiva tetap, seperti misalnya peralatan.
  • Peralatan (equipment) :salah satu bentuk aktiva dalam perusahaan yang biasanya bernilai cukup besar dan digunakan untuk menjalankan kegiatan perusahaan.
  • Perhitungan rugi laba (income statement) :ikhtisar pendapatan dan biaya suatu perusahaanuntuk suatu jangka waktu tertentu. Perhitungan rugi laba menunjukkan hasil usaha suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu.
  • Perkiraan (account) :formulir (media) yang digunakan untuk mengelompokkan transaksi-transaksi yang sejenis ke dalam satu nama kelompok transaksi dan tempat untuk mencatat penambahan serta pengurangan yang terjadi dalam kelompok tersebut.
  • Perkiraan dua kolom (two column account) :salah satu bentuk perkiraan di mana sisi debit diletakkan terpisah dengan sisi kredit.
  • Perkiraan empat kolom (balance-colomn account atau four column account) : salah satu bentuk perkiraan di mana terdapat kolom yang menunjukkan saldo perkiraan tersebut pada akhir setiap transaksi.
  • Perkiraan nominal (nominal account atau temporary account) :perkiraan-perkiraan yang hanya digunakan untuk mencatat transaksi selama periode tertentu yang secara berkala dipindahkan ke perkiraan modal. Perkiraan pendapatan, biaya dan prive termasuk dalam kelompok ini.
  • Perkiraan pengendali (controlling account) :kadang-kadang disebut juga dengan perkiraan induk : perkiraan dalam buku besar yang mempunyai rincian dalam buku besar tambahan.
  • Perkiraan prive (drawing account) :perkiraan yang digunakan untuk mencatat pengambilan aktiva perusahaan yang dilakukan oleh pemilik.
  • Perkiraan riil (real account) :perkiraan-perkiraan yang saldonya dibawa terus menerus dari satu periode ke periode yang lain. Perkiraan-perkiraan neraca termasuk dalam kelompok ini.
  • Perlengkapan (supplies) :salah satu bentuk aktiva dalam perusahaan yang dari bahan pembantu.
  • Persamaan akuntansi (accounting equation) :hubungan antara aktiva, kewajiban dan modal yang dinyatakan dalam suatu persamaan di mana : aktiva =kewajiban +modal.
  • Persediaan barang dagang (merchandise inventory) :harga perolehan (harga pokok) persediaan barang dagang yang ada pada suatu saat tertentu (awal atau akhir periode akuntansi).
  • Persediaan tersedia dijual (merchandise available for sale) :harga beli (perolehan)dari persediaan barang dagang di awal periode ditambah pembelian bersih selama periode yang bersangkutan.
  • Persekutuan (partnership) :perusahaan yang dimiliki oleh dua orang atau lebih menurut suatu perjanjian yang dilakukan diantara mereka.
  • Perseroan terbatas (corporation) :perusahaan yang merupakan badan hukum terpisah yang dibentuk berdasarkan hukum di mana pemilikannya dibagi dalam saham-saham.
  • Perusahaan dagang (merchandising firm) :perusahaan yang kegiatannya membeli barang jadi dan menjualnya kembali tanpa melakukan pengolahan lagi.
  • Perusahaan jasa (service firm) :perusahaan yang kegiatannya menjual jasa-jasa.
  • Perusahaan pabrik (manufacturing firm) :perusahaan yang kegiatannya mengolah bahan baku menjadi barang jadi dan kemudian menjual barang jadi tersebut.
  • Perusahaan perseorangan (proprietoship) :perusahaan yang dimiliki seluruhnya oleh perseorangan.
  • Persediaan barang dagang (merchandise inventory) :perkiraan yang digunakan untuk mencatat harga pokok barang dagang pada awal dan akhir periode akuntansi.
  • Piutang dagang (trade receivables) : kadang-kadang disebut piutang usaha :piutang yang berasal dari penjualan barang atau jasa yang merupakan kegiatan utama perusahaan.
  • Piutang dihapuskan (receivable written-off) :piutang kepada debitur tertentu yang dinyatakan tidak dapat ditagih oleh karena itu dikeluarkan dari catatan perusahaan.
  • Piutang lain-lain (other receivables) :piutang di luar piutang dagang.
  • Pos-pos rekonsiliasi (reconciling items) :pos-pos yang menjelaskan perbedaan antara dua angka (saldo) yang berasal dari sumber berbeda dalam proses rekonsiliasi.
  • Potongan tunai (cash discount) :potongan harga yang diberikan apabila pembayaran dilakukan lebih cepat dari jangka waktu kredit.
  • Potongan pembelian (purchases discount) :potongan terhadap harga pembelian apabila pembayaran dilakukan lebih cepat dari jangka waktu kredit. Potongan pembelian adalah potongan tunai dipandang dari sudut pembeli. Lihat potongan tunai.
  • Potongan perdagangan (trade discount) :potongan harga yang disebabkan oleh perbedaan cara atau kondisi penjualan.
  • Potongan penjualan (sales discount) :potongan terhadap harga penjualan apabila pembayaran dilakukan lebih cepat dari jangka waktu kredit. Potongan penjualan adalah potongan tunai dipandang dari sudut penjual. Lihat potongan tunai.
  • Rata-rata (average) :penetapan harga pokok persediaan di mana dianggap bahwa harga pokok rata-rata dari barang yang tersedia dijual akan digunakan untuk menilai harga pokok barang yang dijual dan yang terdapat dalam persediaan.
  • Rekonsiliasi bank (bank reconsiliation) :membandingkan saldo buku dengan saldo bank dan menjelaskan perbedaan yang terjadi. Secara umum rekonsiliasi berarti membandingkan dan menjelaskan perbedaan yang terjadi terhadap dua angka (saldo) yang berasal dari sumber berbeda.
  • Rugi bersih (net loss) :kebalikan dari laba bersih.
  • Saldo debit (debit balance) :saldo suatu perkiraan di mana jumlah sisi debit lebih besar daripada jumlah sisi kredit.
  • Saldo disesuaikan (adjusted balance) :saldo yang telah disesuaikan dengan pos-pos rekonsiliasi.
  • Saldo kredit (credit balance) :kebalikan saldo debit.
  • Saldo normal (normal balance) :saldo debit atau kredit yang biasanya akan terdapat pada perkiraan tertentu.
  • Siklus akuntansi (accounting cycle) :tahap-tahap kegiatan dalam proses pencatatan dan pelaporan akuntansi, mulai dari terjadinya transaksi sampai dengan dibuatnya laporan keuangan.
  • Sistem informasi (information system) :kesatuan dari bagian-bagian atau tahap pelaksanaan dalam akuntansi agar dapat menghasilkan informasi tertentu yang diinginkan.
  • Slip deposit (deposit slip) :bukti penerimaan yang dibuat oleh bank untuk setoran-setoran yang diterima dari nasabah.
  • Syarat pembayaran (credit term) :persetujuan antara pembeli dan penjual mengenai cara dan jangka waktu pembayaran suatu transaksi jual beli.
  • Surat-surat berharga (marketable securities) :saham atau surat-surat berharga lain yang mempunyai pasaran sehingga dapat diperjualbelikan dengan segera dan yang dimiliki perusahaan tidak dengan maksud untuk investasi jangka panjang.
  • Transaksi (transaction) :kejadian atau situasi yang mempengaruhi posisi keuangan perusahaan dan oleh karena itu harus dicatat.
  • Transpor pembelian (tranportation on purchases atau freight in) :biaya-biaya pengangkutan yang dikeluarkan pada waktu melakukan pembelian barang dagang.
  • Uang muka (advances) :pengeluaran-pengeluaran yang dimaksudkan sebagai uang muka atas perolehan suatu aktiva.
  • Voucher :bukti tertulis mengenai persetujuan untuk mengeluarkan uang.
  • Wesel tagih (notes receivables) :janji tertulis yang diberikan oleh penarik wesel untuk membayar sejumlah tertentu pada saat diminta atau pada tanggal tertentu.
Demikian sedikit pengetahuan saya tentang Istilah-istilah Dalam Akuntansi. Harapan saya sedikit yang bisa saya bagi, akan bermanfaat bagi saya pribadi dan teman-teman.

Tujuan Pembuatan Neraca Lajur

Neraca lajur adalah suatu kertas berkolom-kolom (berlajur-lajur) yang dirancang untuk menghimpun semua data akuntansi yang dibutuhkan pada saat perusahaan akan menyusun laporan keuangan dengan cara yang sistematis. Neraca lajur merupakan kertas kerja yang digunakan sebagai alat pembantu dalam menyusun laporan-laporan keuangan. Neraca lajur tidak merupakan bagian dari catatan-catatan akuntansi yang formal sehingga tidak dapat menggantikan kedudukan catatan-catatan akuntansi atau laporan keuangan. Neraca lajur juga bukan laporan keuangan sehingga tidak perlu diberikan kepada pihak luar perusahaan. Neraca lajur semata-mata hanya sebagai alat pembantu untuk menyusun laporan keuangan.

Tujuan Pembuatan Neraca Lajur Neraca lajur sangat bermanfaat untuk memeriksa data yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Pemakaian neraca lajur juga dapat menunjukkan bahwa prosedur-prosedur yang perlu dilakukan untuk menyusun laporan keuangan telah dilaksanakan seluruhnya.

Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan dari pembuatan neraca lajur adalah:
  • Untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan.
  • Untuk menggolongkan dan meringkas informasi dari neraca saldo dan data penyesuaian, sehingga merupakan persiapan sebelum disusun laporan keuangan yang formal.
  • Untuk mempermudah menemukan kesalahan yang mungkin dilakukan dalam membuat jurnal penyesuaian.

Perhitungan Penyusutan Metode Garis Lurus

Aktiva tetap dalam akuntansi adalah aktiva berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.

Jenis aktiva berwujud ini biasanya dibeli untuk digunakan dalam operasional dan tidak dimaksudkan untuk dijual kembali. Contoh aktivat tetap antara lain adalah properti, bangunan, pabrik, alat-alat produksi, mesin, kendaraan bermotor, furnitur, perlengkapan kantor, komputer, dan lain-lain. Kecuali tanah atau lahan, aktiva tetap merupakan subyek dari depresiasi atau penyusutan.

Pada umumnya, banyak perusahaan menggunakan dasar perhitungan penyusutan menggunakan metode garis lurus karena dianggap mudah dan sederhana. Rumus perhitungan penyusutan metode garis lurus adalah sebagi berikut :

= (Harga Perolehan – Nilai Sisa/Residu) / umur ekonomis (dalam hitungan bulan)

NB:
Dikarenakan banyaknya pertanyaan yang masuk seputar perhitungan penyusutan per bulan dan akumulasi penyusutan, berikut saya tambahkan tulisan ini. Semoga bisa sedikit lebih membantu anda dalam menyelesaikan kasus.

Bagi yg msh mengalami kesulitan mengetahui besarnya penyusutan suatu barang; anda hrs mengetahui tanggal/bulan/tahun pembelian sehingga didapat perhitungan yang tepat. Apabila tanggal/bulan/tahun tdk didapat, minimal anda harus mengetahui bulan pembeliannya.
Rumus perhitungannya penyusutan per bulannya adalah sbb:
Bagi mereka yg menggunakan nilai residu pd perhitungan penyusutan, rumusnya sbb:

= (Harga Perolehan – Nilai Sisa/Residu) / umur ekonomis

Bagi mereka yg tdk menggunakan nilai residu pd perhitungan penyusutan, rumusnya sbb:

= Harga Perolehan x umur ekonomis

Namun bagi anda yang ingin menghitung penyusutan harta yang telah berjalan (pembelian terdahulu), caranya adalah sbb :
1. Hitung terlebih dahulu besarnya penyusutan per bulan
2. Kalikan nilai penyusutan per bulan dg banyaknya bulan yg sudah berjalan, sehingga didapat akumulasi penyusutannya

Contoh kasus :
Pd tanggal 1 Januari 2012 telah dibeli kendaraan senilai 100jt, perusahaan telah menentukan umur ekonomis adalah 5 tahun dengan nilai residu 1jt, hitunglah akumulasi penyusutan kendaraan sampai dengan bulan April 2012.
Jawabannya adalah sebagai berikut :

1. Hitung penyusutan per bulan terlebih dahulu
= 100jt – 1jt : (5×12)
= 99jt : 60 bulan
= 1.650.000
2. Hitung akumulasi penyusutan dari bulan Januari – April 2012 (4 bulan)
= 1.650.000 x 4
= 6.600.000

Neraca Saldo Setelah Disesuaikan

Apabila ayat-ayat jurnal penyesuaian telah dibukukan ke buku besar maka sejumlah rekening di buku besar akan berubah saldonya, bahkan kemungkinan juga akan muncul rekening-rekening baru yang sebelumnya tidak ada dalam neraca saldo. Mari kita mengingat kembali bahwa salah satu dari tujuan pembuatan neraca saldo adalah untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan.

Neraca Saldo Setelah Disesuaikan Kolom ini menunjukkan neraca saldo setelah disesuaikan dengan jurnal penyesuaian. Saldonya sudah mencerminkan keadaan perusahaan yang sebenarnya. Angka-angka dalam kolom ini diperoleh dengan jalan menambah atau mengurangkan angka-angka yang terdapat dalam kolom neraca saldo dengan kolom jurnal penyesuaian. Saldo rekening pada neraca saldo yang tidak dipengaruhi oleh jurnal penyesuaian dapat langsung dipindahkan ke kolom neraca saldo setelah disesuaikan (adjusted trial balance). Contoh dari rekening yang tidak terpengaruh dengan jurnal penyesuaian adalah rekening kas.

Rekening-rekening dalam neraca saldo yang dipengaruhi oleh jurnal penyesuaian harus ditambah atau dikurangi dengan jurnal penyesuaian tersebut untuk memperoleh saldo disesuaikan. Rekening Perlengkapan misalnya, dalam neraca saldo Perlengkapan bersaldo debet Rp 1.300,00 sedangkan dalam kolom jurnal penyesuaian dikredit Rp 1.125,00 maka di dalam neraca saldo disesuaikan rekening Perlengkapan menjadi bersaldo Rp 175,00 ( Rp 1.300,00 - Rp 1.125,00).

Perlu diperhatikan juga bahwa tidak hanya rekening yang telah ada dalam kolom neraca saldo saja yang dipindahkan ke kolom neraca saldo disesuaikan, tetapi penambahan rekening-rekening baru akibat dari jurnal penyesuaian juga dipindahkan dalam kolom neraca saldo disesuaikan.
Neraca saldo setelah disesuaikan dapat disusun langsung dari buku besar setelah data penyesuaian dibukukan di dalamnya. Cara lain juga dapat dilakukan yaitu dengan membuat suatu kertas kerja yang terdiri dari 3 pasang kolom, kolom (1) untuk neraca saldo sebelum disesuaikan, kolom (2) untuk jurnal penyesuaian, dan kolom (3) untuk neraca saldo setelah disesuaikan.

Dengan menggunakan data akurat yang tersedia dalam kolom neraca saldo setelah disesuaikan maka penyusunan laporan keuangan dapat dikerjakan dan akan menghasilkan laporan keuangan yang akurat pula.

Catatan:
  • Jika dalam kolom neraca saldo rekening bersaldo debet, dalam kolom jurnal penyesuaian juga didebet, maka tinggal dijumlahkan.
  • Jika dalam kolom neraca saldo rekening bersaldo kredit, dalam kolom jurnal penyesuaian juga dikredit, maka tinggal dijumlahkan.
  • Jika dalam kolom neraca saldo rekening bersaldo debet, sedangkan dalam kolom jurnal penyesuaian dikredit, maka debet dan kreditnya harus diselisihkan (dikurangkan).
  • Jika dalam kolom neraca saldo rekening bersaldo kredit, sedangkan dalam kolom jurnal penyesuaian didebet, maka kredit dan debetnya harus diselisihkan (dikurangkan).

Jurnal Penyesuaian (Dasar-Dasar Akuntansi)

A. PENGERTIAN
Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo rekening-rekening ke saldo yang sebenarnya sampai dengan periode akuntansi, atau untuk memisahkan antara pendapatan dan beban dari suatu periode dengan periode yang lain.

B. REKENING YANG HARUS DISESUAIKAN
Saldo rekening yang perlu disesuaikan adalah :

  1. Penyusutan/depresiasi aset tetap
    Seluruh aset tetap kecuali tanah yang dimiliki perusahaan harus disusutkan/didepresiasi. Terdapat beberapa metode untuk menyusutkan aset tetap, salah satunya adalah metode garis lurus.

    Contoh :
    Sebuah mobil seharga Rp 90.000.000,- diperkirakan umur ekonomisnya adalah 10 tahun, apabila disusutkan menggunakan metode garis lurus maka beban depresiasinya per tahun adalah:
        
    90.000.000 = Rp 9.000.000; per tahun
         10
    
Jurnal untuk mencatat beban depresiasi tersebut adalah:
    
Tanggal 
Rekening & Keterangan 
Ref 
Debet 
Kredit 
31-12-02 
Beban depresiasi
Akumulasi depresiasi kendaraan
(mencatat depresiasi kendaraan)
9.000.000 

9.000.000


  1. Beban dibayar di muka
    Contoh :
    Perusahaan membayar asuransi sebesar Rp 750.000 untuk masa 3 tahun yaitu tahun 2002 s/d 2004. Pada saat membayar perusahaan menggunakan pendekatan beban.

    Jurnal penyesuaiannya adalah sebagai berikut:

Tanggal 
Rekening & Keterangan
Ref 
Debet 
Kredit 
31-12-2002 
Asuransi Dibayar di muka
Beban Asuransi 

- 
500.000

500.000 


  1. Beban yang masih harus dibayar
Contoh :
Suatu perusahaan belum membayar gaji karyawan sebesar Rp 500.000;

Jurnal penyesuaiannya adalah sebagai berikut:

Tanggal 
Rekening & Keterangan 
Ref 
Debet 
Kredit 
31-12-2002 
Beban Gaji
Hutang Gaji 

- 
500.000

500.000


  1. Pendapatan diterima di muka
Contoh :
Tanggal 31 Desember 2002 sebuah hotel menerima pembayaran dari tamu hotel sebesar Rp 750.000 untuk 5 hari. Hotel menggunakan pendekatan pendapatan.

Jurnal penyesuainnya adalah sebagai berikut:

Tanggal 
Rekening & Keterangan 
Ref 
Debet 
Kredit 
31-12-2002 
Pendapatan
Pendapatan diterima dimuka 

- 
600.000

600.000 

  1. Piutang Pendapatan
Contoh :
    Tanggal 31 Desember 2002 sebuah hotel belum menerima pembayaran sewa kamar sebesar Rp 500.000; karena pembayaran baru dilakukan pada saat check out..

    Jurnal penyesuainnya adalah sebagai berikut:
Tanggal 
Rekening & Keterangan 
Ref 
Debet 
Kredit
31-12-2002 
Piutang Pendapatan
Pendapatan  

- 
500.000

500.000 

Latihan 13

Buatlah jurnal penyesuaian berdasarkan data-data sebagai berikut:
  1. Perlengkapan yang digunakan pada tahun ini adalah sebesar Rp.500.000;
  2. Gaji karyawan yang masih harus dibayar oleh perusahaan sebesar Rp.1.000.000;
  3. Perusahaan telah menyelesaikan pekerjaan jasa foto copy sebesar Rp.750.000; tetapi belum diterima pembayarannya.
  4. Perusahaan membayar sewa gedung kantor untuk 2 tahun ini sebesar Rp 10.000.000;

Jawab :
Jurnal penyesuaiannya adalah sebagai berikut:

JURNAL PENYESUAIAN

Tanggal 
Rekening & Keterangan 
Ref 
Debet 
Kredit 

Contoh Laporan Keuangan perusahaan

LAPORAN KEUANGAN (FINANCIAL STATEMENT)

Sebelum pembahasan mengenai laporan keuangan, ada hal penting yang harus dipahami   terlebih   dahulu,   yaitu  Jenis-jenis   perusahaan.   Karena   perbedaan   jenis perusahaan berpengaruh kepada format dan perkiraan-perkiraan  yang digunakan dalam laporan.

JENIS-JENIS PERUSAHAAN
Jenis-jenis perusahaan  berdasarkan  pemilikan dan status hukum dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
1. Perusahaan Perseorangan adalah perusahaan yang dimiliki oleh perseorangan dan biasanya     status     hukum     perusahaan     berbentuk     UD     (usaha     dagang),     CV (commanditaire verschop), PD (perusahaan dagang) dan sebagainya.
2.  Perseroan Terbatas (PT) adalah perusahaan yang modalnya terbagi atas saham-saham yang dimiliki  oleh banyak  orang, yang disebut  pemegang  saham.  Status  hukum  PT harus mendapat pengesahan Menteri Kehakiman RI.

selanjutnya perlu dipahami adalah jenis perusahaan dilihat dari bidang usaha, yang mana terbagi atas 3 macam, yaitu :
1.  Perusahaan  Jasa (Service Company),  yaitu perusahaan  yang bergerak  dalam  bidang penjualan  jasa keahlian.  Contoh  seperti  kantor  akuntan  publik,  usaha  salon,  usaha bengkel,  bank,  asuransi,  lembaga  pendidikan,  sekolah,  universitas,  klinik  dokter, kantor notaris, perusahaan leasing, rumah sakit, usaha rental mobil, jasa pengurusan surat-surat, usaha jasa pengiriman,dan sebagainya.
2.  Perusahaan Dagang (Trading Company), yaitu perusahaan yang bergerak dalam bidang membeli dan menjual barang dagangan. Contoh  seperti showroom atau dealer motor, apotik, toko elektronika, toko grosir, supermarket,  minimarket, toko sparepart,   toko pakaian, distributor, dan sebagainya.
3.  Perusahaan  Industri          (Manufacture),  yaitu  perusahaan  yang  mengolah  bahan  baku menjadi barang jadi dan kemudian menjual hasil produksi. Contoh seperti restaurant, usaha  catering,  kerajinan  mebel, usaha  furniture,  pabrik  semen,  pabrik  pasta  gigi, pabrik permen/coklat, pabrik lampu pijar, dan usaha home industri lainnya.

PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan  keuangan  adalah  sekumpulan  informasi  keuangan  perusahaan  dalam suatu  periode  tertentu  yang  disajikan  dalam  bentuk  laporan  sistematis  yang  mudah dibaca dan dipahami oleh semua pihak yang membutuhkan.

UNSUR LAPORAN KEUANGAN
Unsur utama Laporan Keuangan terdiri dari :
1.  Laporan Laba Rugi ( Income Statement )
2.  Laporan  Perubahan  Ekuitas  (untuk  perusahaan  perseorangan)  (Capital  Statement)
atau
Laporan Saldo Laba (untuk perseroan terbatas) (Retained Earning Statement)
3.  Neraca ( Balance Sheet )
4.  Laporan Arus Kas ( Cash Flow Statement )
5.  Catatan Atas Laporan Keuangan
Untuk lebih jelasnya, berikut ini diuraikan gambaran singkat dan bentuk umum masing- masing unsur laporan keuangan diatas.

LAPORAN LABA RUGI ( Income Statement )
Laporan  laba  rugi  adalah  suatu  laporan  sistematis  yang  menggambarkan  hasil operasi perusahaan  dalam  suatu  periode  waktu  tertentu.  Hasil  operasi  perusahaan diperoleh dengan cara membandingkan antara penghasilan yang diperoleh dengan beban- beban yang telah dikeluarkan untuk memperoleh penghasilan tersebut. Mempertemukan penghasilan  dengan  beban  yang  dikeluarkan  untuk memperoleh  penghasilan  tersebut dalam akuntansi disebut dengan prinsip ‘Matching’.

BENTUK LAPORAN LABA RUGI
Ada 2 (dua) macam bentuk Laporan Laba Rugi, yaitu  Bentuk Single Step dan Multi Step. Dalam praktik pembukuan perusahaan di Indonesia, bentuk Multi Step yang lebih sering digunakan.
Contoh : Laporan Laba Rugi (Bentuk Multi Step)  - Perusahaan Jasa
‘NAMA PERUSAHAAN JASA’
LAPORAN LABA RUGI
Untuk periode berakhir pada tanggal 31 Desember 2004
Pendapatan Usaha                                                                                                                  Rp. 50.000.000,-
Beban Usaha :
o o Beban gaji karyawanBeban sewa kantor Rp. 8.000.000,- Rp. 4.000.000,-
o o Beban listrik, telepon dan air Beban penyusutan Beban lain-lain Jumlah beban usaha Rp. 2.000.000,- Rp. 2.000.000,- Rp. 1.000.000,-
Rp. 19.000.000,-
Laba Usaha                                                                                                                             Rp.31.000.000,-
Pendapatan Luar Usaha :
o   Pendapatan bunga                                Rp. 1.000.000,-
o   Pendapatan jasa giro                           Rp.    500.000,-
Jumlah pendapatan luar usaha                                                            Rp.   1.500.000,-
Beban Luar Usaha :
o   Beban bunga pinjaman                        Rp.      800.000,-
o   Denda keterlambatan                          Rp.    200.000,-
o   Jumlah biaya luar usaha                                                    Rp.   1.000.000,-
Pendapatan / Biaya luar usaha                                                                                             Rp.      500.000,-
Laba bersih sebelum pajak                                                                                               Rp.31.500.000,- Pajak penghasilan badan (PPh ps 29) – lampiran                                                                     Rp.  4.500.000,-
Laba bersih setelah pajak                                                                                                 Rp.27.000.000,-
Contoh : Laporan Laba Rugi ( Bentuk Multi Step ) – Perusahaan Dagang

‘NAMA PERUSAHAAN DAGANG’
LAPORAN LABA RUGI
Untuk periode berakhir pada tanggal 31 Desember 2004
Penjualan kotor (bruto)Retur penjualan Rp.   2.000.000,- Rp. 80.000.000,-
Penjualan bersih (neto)
Rp.   3.000.000,-Rp. 77.000.000,-
Harga pokok penjualan :Persediaan barang dagangan (awal) Rp. 25.000.000,-Rp. 40.000.000,-
Pembelian barang daganganOngkos angkut pembelian Rp.   1.500.000,-
Potongan penjualan                                                     Rp.   1.000.000,-
Retur pembelian            Rp. 2.000.000,-
Potongan pembelian                                                   Rp.    1.000.000,-
Pembelian bersih Rp. 38.500.000,-
Barang siap dijual Rp. 63.500.000,-
Persediaan barang dagangan (akhir) Rp. 33.500.000,-
Harga pokok penjualan
Rp. 30.000.000,-
Laba kotor
Rp. 47.000.000,-
(Rp. 3.000.000,-)
Laba kotor    (pindah dari halaman sebelumnya)Beban Usaha :Beban penjualan :o   Beban gaji karyawan penjualan Rp. 3.000.000,-Rp. 2.500.000,- Rp. 47.000.000,-
o   Beban promosiBeban penjualan    lain-lainBeban administrasi & umum: Rp. 500.000,-
o   Beban gaji karyawan kantoroBeban sewa kantor Rp. 2.000.000,-Rp. 4.000.000,-
o   Beban listrik, telepon dan airoBeban penyusutanBeban lain-laino   Jumlah beban usaha Rp. 2.000.000,-Rp. 2.000.000,-Rp. 1.000.000,- Rp. 19.000.000,-
Laba Usaha
Rp. 28.000.000,-
Pendapatan Luar Usaha :

o   Pendapatan bungao   Pendapatan jasa giro Rp. 1.000.000,-Rp.    500.000,-
Jumlah pendapatan luar usaha                                               Rp.   1.500.000,-
Beban Luar Usaha :
o   Beban bunga pinjaman                                       Rp.      800.000,-
o   Denda keterlambatan                                          Rp.    200.000,-
Jumlah biaya luar usaha                                                           Rp.   1.000.000,-
Pendapatan / Biaya luar usaha                                                                                             Rp.      500.000,-
Laba bersih sebelum pajak                                                                                               Rp.28.500.000,- Pajak penghasilan badan (PPh ps 29) – lampiran                                                                      Rp.  4.500.000,-
Laba bersih setelah pajak                                                                                                 Rp.24.000.000,-
Laporan Perubahan Ekuitas ( Capital Statements )
Contoh : Laporan Perubahan Ekuitas untuk Perusahaan Perseorangan
“NAMA PERUSAHAAN”
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Untuk periode berakhir pada tanggal 31 Desember 2004
Ekuitas  (awal)                                                                                                             Rp. 200.000.000,-
Laba bersih setelah pajak                                                     Rp. 24.000.000,-
Prive ( Drawing )                                                           Rp. 10.000.000,-
Penambahan modal                                                                                   Rp.   14.000.000,- Ekuitas (akhir)                                                                                                                            Rp. 214.000.000,-
Laporan Saldo Laba ( Retained Earning Statements )
Contoh : Laporan Saldo Laba untuk Perseroan Terbatas (PT)
“NAMA PERSEROAN TERBATAS”
LAPORAN SALDO LABA
Untuk periode berakhir pada tanggal 31 Desember 2004
Saldo Laba  (awal)                                                                                                     Rp. 200.000.000,-
Laba bersih setelah pajak                                                     Rp. 24.000.000,-
Deviden                                                                           Rp. 10.000.000,-
Penambahan Laba Ditahan Periode Berjalan                                    Rp.   14.000.000,-
Saldo Laba  (akhir)                                                                                                                Rp. 214.000.000,-
NERACA ( Balance Sheet )
Neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan, terdiri dari Aktiva (harta kekayaaan), Kewajiban dan Modal pada suatu tanggal tertentu.
Neraca merupakan bentuk resmi dari persamaan akuntansi. Judul neraca ditulis secara urut baris, dimulai dari :
Nama Perusahaan;
Neraca;
Tanggal Neraca ( “Per tanggal 31 Januari “)
Contoh : NERACA ( bentuk skontro )– Perusahaan Perseorangan Usaha Jasa
“NAMA PERUSAHAAN PERSEORANGAN”
N  E  R  A  C  A
Per tanggal 31 Desember 2004
Aktiva Lancar: Hutang Lancar:
Kas ditangan                                       15.000.000 Hutang usaha                                           81.000.000
Bank                                                      45.000.000 Hutang biaya                                               8.000.000
Deposito                                            100.000.000 Hutang pajak                                               2.000.000
Piutang usaha                                    60.000.000 Hutang bank                                              50.000.000
Piutang wesel                                     10.000.000 Uang muka penjualan                             10.000.000
Perlengkapan                                        3.000.000 Jumlah hutang lancar                           151.000.000
Biaya dibayar dimuka                         5.000.000
Pajak dibayar dimuka                       3.000.0000 Hutang Jangka Panjang:
Jumlah aktiva lancar                      241.000.000 Hutang bank                                            100.000.000
Investasi Jangka Panjang: Hutang hipotik                                         100.000.000
Saham                                                  30.000.000
Obligasi                                                50.000.000 Jumlah hutang jangka panjang          200.000.000
Jumlah Investasi Jk Panjang         80.000.000
Aktiva Tetap : Ekuitas:
Tanah                                                 200.000.000 Modal Pemilik                                        550.000.000
Bangunan                                          300.000.000
Kendaraan                                           50.000.000 Jumlah modal                                        550.000.000
Peralatan Kantor                                20.000.000
Furniture                                               10.000.000
Jumlah Aktiva Tetap                       580.000.000
JUMLAH AKTIVA                            901.000.000 JUMLAH KEWAJIBAN  & MODAL   901.000.000
Contoh : NERACA  ( bentuk skontro )– Perseroan Terbatas Usaha Dagang
“NAMA PERSEROAN TERBATAS”
N  E  R  A  C  A
Per tanggal 31 Desember 2004
Aktiva Lancar: Hutang Lancar:
Kas ditangan                                       15.000.000 Hutang dagang                                         81.000.000
Bank                                                      45.000.000 Hutang biaya                                               8.000.000
Deposito                                               50.000.000 Hutang pajak                                               2.000.000
Piutang dagang                                  60.000.000 Hutang bank                                              50.000.000
Piutang wesel                                     10.000.000 Uang muka penjualan                            10.000.000
Persediaan barang dagangan       53.000.000 Jumlah hutang lancar                           151.000.000
Biaya dibayar dimuka                          5.000.000 Hutang Jangka Panjang:
Pajak dibayar dimuka                          3.000.000 Hutang bank                                              30.000.000
Jumlah aktiva lancar                      241.000.000 Hutang hipotik                                           40.000.000
Aktiva Tetap : Hutang obligasi                                        50.000.000
Tanah                                                 200.000.000 Jumlah hutang jangka panjang          120.000.000
Bangunan                                          300.000.000
Kendaraan                                           50.000.000 Ekuitas:
Peralatan Kantor                                20.000.000 Modal saham                                          400.000.000
Furniture                                               10.000.000 Laba ditahan                                           150.000.000
Jumlah Aktiva Tetap                       580.000.000 Jumlah modal                                        550.000.000


JUMLAH AKTIVA                            821.000.000 JUMLAH KEWAJIBAN  & MODAL   821.000.000
LAPORAN ARUS KAS ( STATEMENT OF CASH FLOW )
Menurut PSAK No 2, Laporan arus kas adalah laporan yang memberikan informasi arus kas perusahaan sebagai dasar menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan dan menggunakan kas.
Komponen laporan:
- Kas, terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro bank
- Setara Kas, adalah investasi yang sifatnya sangat likuid yang segera dapat dijadikan kas.
- Arus Kas, adalah arus kas masuk dan arus kas keluar atau setara kas
- Aktivitas Operasi, adalah aktivitas penghasil utama pendapatan dan aktivitas lain yang bukan  investasi  dan     pendanaan.  Contoh:  penjualan  barang  dan  jasa,  penerimaan royalty,   fee,   komisi   atau   lainnya;  pembayaran   kepada   pemasok/supplier   atau karyawan.
- Aktivitas Investasi,  adalah aktivitas perolehan dan pelepasan  aktiva jangka panjang serta investasi lain. Contoh: pembelian aktiva tetap; penjualan tanah, bangunan, peralatan, dan sebagainya; uang muka dan pinjaman kepada pihak lain.
- Aktivitas Pendanaan, adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan. Contoh: penerimaan emisi saham, obligasi, pinjaman, wesel, hipotik atau lainnya; pembayaran kepada pemegang saham, pelunasan pinjaman, dan sebagainya.
Metode  yang  digunakan  untuk  menyusun  Laporan  Arus  Kas  adalah  Metode  Langsung
(Direct  Methods). Contoh:
“NAMA PERSEROAN TERBATAS”
LAPORAN ARUS KAS
Untuk periode berakhir pada tanggal 31 Desember 2004
Arus kas dari aktivitas operasi:
Penerimaan uang dari pelanggan xx
Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan xx
Kas yang dihasilkan operasi xx
Pembayaran bunga (xx)
Pembayaran pajak penghasilan (xx)
Arus kas sebelum pos luar biasa xx
Penerimaan kas lain-lain (misal premi) xx
Arus kas bersih dari aktivitas operasi
xx